Senin, 07 Juni 2010

FONEM


oleh : Maftuha
Mahasiswi Sastra Arab Universitas Al Azhar Indonesia


Membahas tentang masalah-masalah yang ada pada studi linguistik tentulah tidak ada habisnya, seperti kali ini saya akan menuliskan mengenai tataran linguistik yang berkenaan dengan Fonologi. Dalam cakupan Fonologi itu sendiri terbagi menjadi fonetik dan fonemik. Namun, pada tulisan ini saya hanya akan membahas secara spesifik mengenai Fonem yang merupakan objek penelitian daripada Fonem.
Pada saat kita belajar mengenai Fonemik maka kita akan dikenalkan pada objek penelitiannya, yaitu Fonem. Banyak sekali pendapat yang mengemukakan mengenai apa itu Fonem, salah satu pendapat itu berasal dari seorang Abdul chaer dalam bukunya yang berjudul Linguistik Umum mengemukakan pendapat bahwa Fonem itu adalah bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi sebagai pembeda makna dua satuan bahasa. Untuk memperjelas maksud dari pengertian fonem yang dikemukakan Abdul chaer, saya memberikan contoh dalam bahasa Indonesia seperti kata ‘baru’ dan ‘bahu’ yang masing-masing terdiri dari empat buah bunyi, dan perbedaannya hanya pada bunyi ke tiga, yakni [r] dan [h]. Maka dapat disimpulkan bahwa bunyi [r] dan [h] adalah dua fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia, yaitu fonem [r] dan fonem [h].
Fonem (phoneme) menurut (Bloomfield 1933 : 77) adalah satuan ciri bunyi distingtif terkecil. Dalam linguistic Arab fonem disebut al-wahdah ash-shawtiyyah (syahin 1984 : 155). Fonem dapat dibagi menjadi jenis konsonan (consonan atau shamih) dan vocal (vowel atau harakah) (Robins 1989 : 106 dan hijazy 1978 : 43)
Dua buah kata yang hampir sama seperti kata baru dan bahu tersebut, disebut sebagai pasangan minimal, maka untuk bisa membuktikan sebuah bunyi itu fonem atau bukan kita harus mencari pasangan minimalnya. Jadi, untuk menentukan sebuah bunyi itu merupakan fonem atau bukan dapat diketahui dengan membuat pasangan minimal dan kontrasnya.
Dalam bahasa Arab contoh fonem yang diidentifikasikan dengan pasangan minimal itu seperti /حَسِبَ/ و /حَسَبَ/ perbedaannya dari kedua kata tersebut terdapat pada bunyi ke dua yang masing-masing memilki harakat yang berbeda, yakni [ ِ ] و [ َ ]. Contoh lain seperti / مَنْ / و / مِنْ /, dan perbedaannya terletak pada bunyi pertama [ َ ] و [ ِ ] . Sedangkan contoh fonem yang diidentifikasikan secara kontras adalah / ساَحَ / و / صاَحَ /, perbedaanya terletak pada bunyi pertama yang masing-masing memilki huruf yang berbeda, yakni / س / و / ص / . contoh lainnya seperti / ضَرَبَ / و / دَرَبَ / , perbedaannya juga terletak pada bunyi pertama [ ض ] و [ د ] .
Setelah membahas tentang fonem, maka kita harus mengenal mengenai Alofon. Anneke Neijt dalam bukunya “Universele Fonologi” mengemukakan bahwa bunyi yang merupakan wujud lahiriah suatu fonem disebut alofon, anggota fonem atau uraian fonem. Alofon suatu fonem dapat mencirikan hubungan yang disebut variasi bebas. Alofon demikian dapat dipertukarkan ditempat yang sama. Alofon bukanlah fonem, melainkan realisasi dari fonem.
Setiap fon atau bunyi mempunyai bunyi asli sebelum dirangkaikan pada bunyi yang lain. Contoh dari alofon itu / ينقع / - / ينذر/ - / ينقلب/ - / ينظلم / . jadi dari contoh tersebut alofon ini tidak bersifat fungsional karena tidak merubah makna. Alofon dapat dipertukarkan ditempat yang sama, sedangkan fonem tidak. Dan bunyi alofon adalah bunyi yang terpengaruh dari bunyi yang lain, pada contoh di atas bunyi / ن / terpengaruh oleh bunyi setelahnya, yakni / ق / ، / ذ / ، / ظ / .
Dari pengertian dan contoh di atas dapat diambil kesimpulan mengenai perbedaan fonem dan alofon dalam bahasa Arab. Perbedaannya, jika fonem bersifat fungsional (merubah makna), maka lain halnya dengan alofon, karena alofon tidak bersifat fungsional (tidak merubah makna). Jika fonem dapat diidentifikasi dengan pasangan minimal dan kontras, maka alofon dapat diidentifikasi ketika bunyi alofon dirangkai dengan bunyi lain, dan jika bunyi asli terpengaruh oleh bunyi yang lain maka itu adalah alofon. Fonem realisasinya adalah alofon, itu berarti alofon bukanlah fonem tetapi realisasi dari fonem. Bunyi alofon dapat dipertukarkan ditempat yang sama, sedangkan fonem tidak. Fonem bersifat abstrak, sedangkan alofon berabstraksi, bentuk abstraksi alofon adalah fonem.[]

Rabu, 02 Juni 2010

Marakesh, Kota Wisata Budaya Arab Berber


oleh : Murtafaqoh
Mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia

Marakesh, Kota Wisata Budaya Arab Berber
Kawan, pernah mendengar kota Marakesh di Maroko?? Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar kota ini. Bagi yang ingin berwisata ke Maroko, jangan lupa berkunjung ke Marakesh juga yah....!!! Berikut ini saya tuliskan tentang kota Marakesh yang saya kutip dari berbagai sumber.
Marakesh (bahasa Arab : مراكش) terletak di barat daya Maroko di Pegunungan Atlas, kira-kira 150 km dari kota Rabat. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga setelah Casablanca (الدار البيضاء) dan Rabat.
Pada abad ke-11, Marakesh pernah menjadi ibukota Kerajaan Magribi Dinasti Murabithun, sebuah dinasti Arab Berber yang pernah melahirkan para penguasa Andalusia ketika berada di bawah kepemimpinan Islam (750-1492). Oleh karena itu, jejak-jejak peninggalan sejarah, masih tampak di pasar tradisional yang menonjolkan nuansa budaya Berber di Marakesh, kedai-kedai penjual manisan khas pegunungan Atlas, pabrik pembuat keramik biru yang amat digemari oleh penggemar pernak-pernik, serta menara-menara yang terbuat dari batu bata merah setengah jingga.
Kota Marrakesh yang begitu bersih dan nyaman, terdiri dari dua kota benteng tua (di Madinah ) dan sebuah kota modern yang berdekatan (disebut Gueliz) dengan jumlah penduduk sekitar 1.070.838.
Di antara bengunan-bangunan bersejarah di Marakesh adalah Menara Kutubia beserta Masjid Raya Kutubia, Babul Aquino, dan Souqul Madina.
Souqul Madina di Marakesh merupakan salah satu pasar tersibuk di Afrika.Bebagai corak perhiasan logam dari emas, platina, perunggu, kuningan, dan tembaga, merupakan barang komoditas di Pasar Kota (Souqul Madina). Wangi-wangian yang dikemas dalam wadah-wadah unik menarik, baik botol kaca maupun keramik, menebarkan aroma parfum alam yang bersumber dari bunga-bungaan, rumput atau daun-daunan dan kayu-kayuan asli Pegunungan Atlas juga tersedia di sini. Sesak padat suasana pasar tak terasa berkat semilir angin dari lubang-lubang di atas atap tinggi. Ditambah denting mandolin dan gambus, mengiringi dendang lagu-lagu padang pasir. Sambil berbelanja ke Souqul Madina, para pengunjung disuguhi atraksi khas kota Marakesh. Diiringi musik irama padang pasir menambah kemeriahan pasar ini pada malam hari.
Tertarik berkunjung ke sana????!!!!!!! Jangan lupa ajak saya yach….!!!!!